Sabtu, 31 Mei 2008

Kenaikan BBM

Oh My God BBM Naik

Akhir-akhir ini media massa tak henti-hentinya memberitakan masalah judul yang diatas tadi. Demopun kian lama kian berubah menjadi tindakan anarkis yang dapat merusak fasilitas-falitas umum. Tak jarang mahasiswa sering bentrok dengan aparat kepolisian sehingga tak ayal sampai menimbulkan korban jiwa baik dari pihak aparat maupun mahasiswa. Tak hanya mahasiswa yang berdemo masyarakat yang tidak terima dengan keputusan pemerintah ini pun ikut turun kejalan untuk meluapkan aspirasi mereka.

Bagaimana tidak kenaikan BBM sebesar 28% itu semakin membuat beban rakyat semakin bertambah berat. Sepertinya beban rakyat kecil akan semakin bertambah berat apalagi dengan biaya hidup yang kian hari kian meningkat, namun pastilah orang yang masih mampu belum bisa merasakan penderitaan rakyat kecil. Dengan meroketnya harga BBM pastilah akan diikuti kenaikan harga-harga lain seperti barang-barang pokok kebutuhan utama untuk kebutuhan sehari-hari,”yaah masih seputar masalah perut dan aktivitas sehari-hari lah ”. Bukan hanya itu saja pastinya kenaikan BBMpun akan mempengaruhi semua aspek dikehidupan sehari-hari masyarakat. Pastinya dibalik kebijakan pemerintah untuk menaikan harga BBM ini pemerintah mempunyai alasan tersendiri salah satunya yaitu untuk mengurangi beban anggaran negara dalam hal Subsidi BBM karena sebelum pemerintah mensubsidi salah satu sumber daya yang tidak diperbaharui ini harga minyak mentah didunia telah naik merangkak ke angka yang bisa dibilang cukup “Fantastis”. Untuk mengurangi beban rakyat, maka sebelumnya pemerintah menunda kenaikan harga minyak saat itu, namun kian lama penggunaan subsidi yang diberikan pemerintah makin tidak tepat sasaran. Seperti kendaraan-kendaraan mewah kelas atas milik pejabat-pejabat atau pengusaha ikut menikmati subsidi dari pemerintah tersebut dan masih banyak lagi.

Rencana pemerintah untuk mengurangi beban rakyat dengan mebagikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) untuk rakyat miskin, kini semakin banyak menuai kecaman-kecaman dari berbagai pihak termasuk dari “Sang Penerima BLT” mereka bahakan rela menolak “si BLT” itu demi rakyat-rakyat lainnya yang tidak terdaftar sebagai penerima BLT, rupanya rakyat kecil juga masih punya solidaritas yang tinggi terhadap sesamanya. “Waah hal seperti ini pula sepatutnya dapat dicontoh oleh petinggi-petinngi negara”. Dalam prakteknya pembagian bantuan langsung tunai pada rakyat kecil masih memiliki kekurangan dan salah sasaran. Untuk diketahui pemerintah bersikukuh untuk menggunakan data statistik rakyat miskin tahun 2005 untuk melaksanakan kebijakan yang satu ini. Padahal angka kemiskinan tiap tahun bukan tidak mungkin pasti bertambah. Pembagian BLT pun kini diberitakan masih ada yang salah sasaran seperti diterima bantuan tersebut oleh orang yang dianggap “yaah katakanlah masih bisa membiayai hidupnya sendiri tanpa bantuan tersebut”. Karena masih banyak rakyat-rakyat lain yang tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dari pemerintah tersebut. Pastinya hal tersebut akan menimbulkan kecemburuan sosial dalam masyarakat.

Dalam pelaksanaannya pula masih banyak rakyat miskin yang tidak terdaftar sebagai penerima BLT, padahal mereka membutuhkan bantuan tersebut untuk membantu manunjang kebutuhan mereka sehari-hari

Sebagai para petinggi negara harusnya pemerintah lebih memperhatikan nasib rakyat kecil. Yaah mungkin sudah terlambat tapi mungkin tidak jika Allah menghendaki. Yah walaupun kebijakan pemerintah saat ini banyak yang tidak merestui namun masih banyak alasan pemerintah lainnya untuk menerapkan kebijakannya ini.

“Maka yakinlah sesudah kesulitan pasti akan ada kemudahan itu yang Allah janjikan”

“I Believe you God!!!”

kelak engkau akan memberikan Sinaran mentari dan senyuman yang kian merekah pada rakyat Indonesia!!”

“Bravo Indonesia!!!!”

“Tetap jaya Indonesiaku”

By Nee89